we as person, as people

kita sering kali mendengar orang berkata atau bahkan kita sendiri yang mengatakannya, "gapapa, jujur aja sama gw, gw mau tau lu yang sebenernya," atau, "kita bakal nerima lu apa adanya kok, jd lu ga perlu pura-pura." well, i'll tell u something, it's a bullshit. haha! memang komentar saya ini kontroversial. tapi pernahkah anda bertanya pada diri anda sendiri, apa benar anda siap untuk menerima diri orang lain yang sebenar-benarnya? apa yang menjadi pertimbangan anda sebelum berkata demikian? apakah anda berpikir bahwa anda sendiri juga ingin diri anda yang sebenarnya diterima oleh orang lain sebagaimana anda 'menerima orang lain apa adanya'? satu fakta lagi, manusia itu egois.

seringkali kita berkata kepada orang lain bahwa kita siap untuk menerima dirinya apa adanya karena kita tidak tahu hal apa yang menanti kita ke depannya bila hal tersebut terwujud. selain itu, dengan kita berkata kepada orang lain untuk bersikap jujur, apakah kita sendiri sudah bersikap jujur kepada yang lain? apabila anda menjawab ya, sikap seperti apa yang anda anggap jujur? bersikap menurut bagaimana naluri dan perasaan anda mengatakannya? apakah kemudian sikap demikian dapat diterima oleh masyarakat sekitar? bagaimana dengan hak orang lain yang mungkin anda langgar dengan sikap 'jujur' anda tersebut?

bagaimana pun, tidak ada manusia yang dapat bersikap jujur sepenuhnya, dan tidak ada manusia yang tidak memikirkan dirinya sendiri. sebagai contoh, gw sering disebut-sebut sebagai orang yang terlalu baik karena lebih mementingkan orang lain ketimbang diri gw sendiri. tapi apakah sebenarnya gw orang baik? bukan. gw bukan orang baik. gw bersikap baik kepada orang lain untuk merasa bahagia. aneh? mungkin, tapi gw tidak peduli. sebagaimana hampir semua orang terdekat gw tahu bahwa dulu gw sangat emo, depressed, and such. sebagaimana kalau diketahui dalam psikologi mengenai emosi, ada sebuah teori yang bernama facial-feedback hypothesis. dalam teori ini, disebutkan bahwa emosi seseorang dapat dipengaruhi oleh emosi atau ekspresi emosi yang ditampilkan oleh orang di sekitarnya. kemungkinan terbesar, teori ini pulalah yang paling sering gw terapkan dalam kehidupan sehari-hari. kalau ada yang kenal gw di kampus, pastinya bisa melihat betapa random, konyol, berisik, dan anehnya gw. tapi apa gw sedangkal itu? tidak. memang sebagian besar sikap gw itu jujur, tapi itu bukan gw yang sebenarnya. image yang gw tampilkan di kampus adalah seperti orang yang tidak memiliki masalah sama sekali. tapi apa iya gw adalah orang yang seperti itu? tidak sama sekali. mengapa gw menampilkan image tersebut? seperti yang sudah gw katakan sebelumnya, gw butuh untuk merasa bahagia. dengan gw membuat orang lain merasa senang, gw pun merasakan kesenangan yang sama. as simple as that. gw membuat orang lain senang ya demi gw juga. orang-orang yang memiliki orientasi agama dalam berbuat baik pun sama saja. mereka berbuat baik dengan mengharap pahala dan penambahan amal dari apa yang mereka lakukan. semuanya kembali untuk kebaikan diri sendiri.

jadi, apakah anda masih berpikiran bahwa manusia itu jujur dan tulus? termasuk diri anda sendiri? have a nice day.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments